Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Materi Khulafaur Rasyidin di MA Maarif NU Sidomukti Gresik

Main Article Content

Siti Amaliati
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas X pada mata pelajaran Sejarah Budaya Islam (SKI) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Lokasi penelitian ini adalah MA Ma'arif Sidomukti Gresik. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan instrumen penelitian berupa observasi dan tes tertulis. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah karena peneliti menemukan hasil observasi yang dilakukan di  kelas bahwa pemahaman siswa terhadap materi pelajaran SKI belum sempurna. Akhirnya peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dan memilih model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap  mata pelajaran SKI, yaitu model pembelajaran PBL. Model pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman yang dibutuhkan di era globalisasi saat ini. Dalam hal ini, peneliti mengarahkan mahasiswa dalam  memecahkan  masalah  mulai dari mengidentifikasi masalah hingga mengevaluasi hasil penyelesaian masalah tersebut. Sehingga siswa dilatih untuk bernalar lebih dalam. Sehingga dengan maksimal, mereka memahami materi yang diajarkan pada pertemuan tersebut dengan latihan untuk menyelesaikan masalah dan penalaran lebih dalam. Berdasarkan keseluruhan  hasil penelitian  yang diperoleh, mulai dari observasi saat pendidik mengajar sampai peneliti melaksanakan  siklus I dan siklus II, pada siklus I  peneliti memperoleh hasil  analisis nilai  akhir tes siswa  pada  siklus I yang cukup baik, yaitu 58% atau 18 dari 31 siswa di kelas dengan 5 siswa mendapatkan nilai sempurna. Namun, karena hasil tersebut belum mencapai harapan peneliti,  maka peneliti melanjutkan ke siklus kedua. Pada siklus II  peneliti memperoleh  hasil  analisis   nilai akhir siswa dan hasil yang diperoleh sangat baik, yaitu 89% atau 31 dari 31 siswa dalam kelas 10 siswa memiliki nilai sempurna. Dari hasil yang tercantum, terjadi peningkatan hasil pada siklus I dan II. Sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan  siklus tersebut atau dapat dikatakan bahwa hasil dari model pembelajaran PBL berhasil.


Keywords: Problem-Based Learning, Peningkatan Pemahaman
Bekti Ariyani and Firosalia Kristin, “Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SD,” Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran 5, no. 3 (August 2, 2021)
Eni Riffriyanti and Universitas Islam Sultan Agung, “Variasi Metode Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) DI MTS Miftahul Ulum Weding Bonang Demak” 2 (2019)
Hotimah, Husnul, “Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal Edukasi 7, no. 3 (November 30, 2020).
Vela Rizmitami, “Pemahaman Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMPN 2 Takengon”
Syamsidah & Hamidah Suryani. (2012). Buku Model Problem Based Learning (PBL), Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utama)
Sofyan, Herminarto. (2015). Metodologi Pembelajaran Kejuruan. Yogyakarta: UNY Press
Taniredja, Tukiran dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Alfabeta: Bandung
Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Fachrudin, Yudhi. (2023). Analisis Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, 2023 https://stai-binamadani.e-journal.id/jurdir/article/download/458/366/